Review Film Terra Formars (2016): Aksi Epik Melawan Mutasi di Planet Merah
4 mins read

Review Film Terra Formars (2016): Aksi Epik Melawan Mutasi di Planet Merah

Adaptasi dari manga populer karya Yu Sasuga dan Kenichi Tachibana, Terra Formars adalah salah satu film aksi-fiksi ilmiah yang banyak dinantikan. Disutradarai oleh Takashi Miike, nama besar di dunia perfilman Jepang, film ini menjanjikan pengalaman sinematik yang penuh aksi, drama, dan elemen futuristik. Namun, apakah film ini berhasil memenuhi ekspektasi para penggemar? Mari kita ulas lebih dalam.


Sinopsis Singkat

Cerita Terra Formars berlatar di masa depan, di mana manusia menghadapi masalah populasi yang semakin membludak dan sumber daya yang menipis di Bumi. Untuk mengatasi krisis ini, umat manusia mencoba menjadikan Mars sebagai tempat tinggal baru. Proyek terraformasi dilakukan dengan mengirimkan lumut dan kecoa ke Mars, dengan harapan mereka dapat menciptakan atmosfer yang mendukung kehidupan manusia.

Namun, saat sekelompok manusia dikirim ke Mars beberapa abad kemudian, mereka menemukan bahwa kecoa-kecoa tersebut telah bermutasi menjadi makhluk humanoid raksasa yang ganas. Tim ini, yang terdiri dari individu-individu dengan latar belakang kriminal, harus melawan makhluk tersebut untuk bertahan hidup. Dengan menggunakan teknologi genetik, mereka diubah menjadi manusia hibrida yang memiliki kekuatan serangga untuk melawan para Terra Formars.


Kekuatan Film

  1. Visual dan Desain Produksi: Film ini menawarkan desain visual Mars yang cukup detail, dengan atmosfer gersang dan suram yang terasa nyata. Penggambaran Terra Formars sebagai humanoid kecoa raksasa cukup menyeramkan dan memberikan kesan ancaman yang nyata. Meskipun beberapa efek CGI terasa kurang halus, elemen visual lainnya cukup memuaskan.
  2. Aksi yang Intens: Sebagai film aksi-fiksi ilmiah, Terra Formars berhasil memberikan beberapa adegan pertarungan yang seru. Transformasi para karakter menjadi manusia hibrida dengan kekuatan serangga menjadi salah satu daya tarik utama. Setiap karakter memiliki kemampuan unik, seperti kekuatan super, kecepatan, atau daya tahan yang luar biasa.
  3. Sutradara Takashi Miike: Dengan pengalaman luasnya di berbagai genre, Miike membawa elemen-elemen khasnya ke dalam film ini. Sentuhan horor dan gore yang melekat pada gaya Miike dapat dirasakan di beberapa adegan, terutama saat pertarungan antara manusia dan Terra Formars.

Kelemahan Film

  1. Cerita yang Kurang Dalam: Meskipun konsep terraformasi Mars dan konflik melawan makhluk mutan cukup menarik, pengembangan cerita terasa terburu-buru. Penonton yang tidak familiar dengan manganya mungkin merasa bingung dengan latar belakang karakter dan detail teknologi genetik yang hanya dijelaskan sepintas.
  2. Karakterisasi yang Dangkal: Dengan banyaknya karakter yang diperkenalkan, sulit untuk benar-benar peduli pada nasib mereka. Sebagian besar karakter hanya diberi latar belakang minimal dan motivasi mereka tidak digali dengan baik. Bahkan, beberapa karakter yang tampaknya penting pun tidak mendapatkan waktu layar yang cukup untuk berkembang.
  3. Efek CGI yang Tidak Konsisten: Sementara beberapa adegan berhasil memanfaatkan CGI dengan baik, ada momen di mana efek visual terasa kurang meyakinkan, sehingga mengurangi imersi dalam cerita.

Penampilan Para Pemeran

Film ini dibintangi oleh deretan aktor Jepang terkenal seperti Hideaki Ito (sebagai Shokichi Komachi), Emi Takei (sebagai Nanao Akita), dan Tomohisa Yamashita. Mereka memberikan penampilan yang solid meskipun terkadang terbatas oleh naskah yang kurang mendukung pengembangan karakter mereka. Hideaki Ito berhasil memberikan kesan sebagai pemimpin yang tegas, sementara Tomohisa Yamashita tampil menonjol dengan kharisma dan aksinya.


Pesan yang Ingin Disampaikan

Di balik aksi dan ketegangannya, Terra Formars menyelipkan beberapa pesan moral. Film ini menggambarkan upaya manusia untuk bertahan hidup di tengah kondisi ekstrem, serta konsekuensi dari keserakahan manusia terhadap alam. Mutasi kecoa menjadi Terra Formars bisa dilihat sebagai metafora tentang bagaimana alam dapat “membalas” jika tidak diperlakukan dengan bijak.


Kesimpulan

Terra Formars adalah film yang berpotensi besar, namun sayangnya kurang mampu memberikan pengalaman sinematik yang sepenuhnya memuaskan. Bagi penggemar manga atau mereka yang menyukai aksi fiksi ilmiah, film ini tetap layak untuk ditonton. Namun, bagi penonton awam, kelemahan dalam cerita dan karakterisasi mungkin membuat film ini terasa kurang menggigit.

Skor Akhir: 6/10
Film ini cocok untuk mereka yang mencari hiburan aksi ringan dengan elemen futuristik, namun jangan berharap plot yang mendalam atau karakter yang kompleks. Jika Anda adalah penggemar Takashi Miike, film ini tetap menawarkan gaya uniknya meski tidak sepenuhnya menonjol di antara karya-karyanya yang lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *